Saturday, November 19

Sistem Pemerintahan Indonesia; Demokrasi no, Oklorasi yes

Dapet inspirasi setelah  denger pernyataan temen pas pelajaran Pkn tadi siang. Tadi kelas kita lagi ngebahas tentang sistem-sistem pemerintahan menurut Plato, Aristoteles, dan Polybios.

"Ti, keknya Indonesia nganut Oklorasi, deh," kata temen. Saya ngangkat alis sebelah.
"Hah?" maklum, gak merhatiin guru. "Emang kenapa dengan Oklorasi?" saya membuka LKS yang lagi dibahas. Kelihatan di halaman 50 LKS PKn kelas 12 terbitan ekspresi, poin 2g.

Oklorasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh orang-orang yang tidak tahu sama sekali tentang soal-soal pemerintahan, sehingga rakyat hidup di luar batas-batas ketertiban sehingga timbullah anarki (Kansil, 1996:27).

Saya bengong bentar, setengah mengerjap-rejapkan mata biar gak ngantuk. Gila, nih guru bener-bener meninabobokan kita! Setengah mencoba menyerap apa yang terketik di LKS.

Ok. Oklorasi adalah pemerintahan yang dipegang oleh orang2 yang gak tahu sama sekali ttg soal2 pemerintahan. Indonesia sekalih itu mah!
Indonesia dipimpin oleh orang2 yang gak kompeten di bidangnya. Ulangi, GAK KOMPETEN DI BIDANGNYA. Banyak lah contoh-contoh yang bertebaran di sekitar kita.


Kita ambil contoh Mr. Hatta Rajasa (Sori, pak, bukan maksud menyudutkan, cuman sebagai contoh. OK, pak? Boleh ya? Ya? Bapak bisa hubungin saya lewat blog ini. Sorriiii banget pak). Barusan baca profil di Wikipedia, dia lulusan ITB Teknik Perminyakan. Beliau sempat menjabat jadi Menteri Riset dan Teknologi di kabinet Gotong Royong-nya Mrs. Megawati. Masih sangat nyambung dengan kuliahnya.
Sebelum2nya, beliau adalah politikus. No comment pas bagian ini.
Lalu, Sekjen PAN. Ini juga No comment.
Setelah dimisioner dari jabatan Menristek pas tahun 2004, beliau naik tahta lagi jadi Menteri Perhubungan, 2004-2007. Hmm... keknya masih nyambung. Tau dah.
LALU.... jadi Menteri Sekretaris Negara (?!) tahun 2007-2009.
Apa hubungannya Teknik Perminyakan dengan Juru Tulis? OK, lupakan itu. Aku bingung.
Setelahnya, tau dong, kalo dia adalah MenKo Ekonomi! How come?! Gimana bisa dari Teknik jadi Ekonomi? Kalo dia ngambil SBM ITB sih masih mending, tapi apakah tahun 70-an udah ada SBM?! Apa hubungannyaaaaaaaaaaaaaaaaaa........................... Perminyakan sama Ekonomi?
OK. Mungkin karena sumber komoditi kita dari BBM, jadi yang dari perminyakan ikut direkrut jadi Menteri Ekonomi? Dimungkinkan aja lah buat Indonesia mah!

Back to Oklorasi. Indonesia dipimpin oleh orang2 yang bahkan gak ngerti soal pemerintahan. Indonesia dimpin oleh orang2 yang bahkan gak ngerti gimana supaya narik perhatian rakyat, bukan dengan duit, tapi dengan kebijakan serta turun langsung ke rakyat TANPA DISHOOT, TERUS DIIKLANIN DI HAMPIR SETIAP JAM DI SETIAP ACARA TV. Indonesia dipimpin oleh orang2 yang bahkan gak tahu caranya supaya duit APBN gak terus digerus buat kepentingan pribadi DPR atau MPR atau bahkan Presiden atau Wapresiden atau para Menteri atau para dedengkotnya. Indonesia dipimpin oleh orang2 kolot dan gak tahu istilah 'demokrasi', bahkan males buat nyari arti katanya di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Indonesia dipimpin oleh orang2 yang gak tahu gimana caranya supaya para pemuda-pemudinya tergerak buat membantu dan mendukung mereka, tanpa duit. Indonesia dipimpin oleh orang2 yang cuman tahu shopping ke luar negeri bareng keluarga dengan modus studi banding sistem politik. Indonesia dipimpin oleh orang2 pintar yang bodoh, yang mau-maunya dijajah duit (meskipun saya juga suka duit). Indonesia dipimpin oleh orang2 yang gak percaya sama kemampuan penerusnya. Indonesia dipimpin oleh orang2 yang berusaha melenyapkan orang cerdas dan berpikiran lurus. Dan the last but not least, Indonesia dipimpin oleh orang2 yang membiarkan seorang siswa kelas 12 SMA yang bahkan belum nyampe 17 tahun nulis sok tahu di blog ini (ini line pribadi, gak usah dipikirin).

Intinya, kalo pas googling ato baca buku tentang sistem pemerintahan Indonesia, dan nemu kalo Sistem Pemerintahan Indonesia adalah Demokrasi Pancasila, itu salah besar! Mana demokrasinya?!
Mana PEMILU LUBER-nya?
Mana Aspirasi bebas yang di utarakan di UUD 1945?
Di Mana kepentingan Rakyat?
Di Mana Pemerintahan dipegang Rakyat?

Di hampir seluruh daerah Nusantara menderita kekurangan makan, dan Pemerintah dengan santainya menyelenggarakan SEA Games?!
Di daerah banjir Kalimantan dan Pemerintah tutup mulut?!
Atau sogokan pas pemilu?
Atau hilangnya manusia-manusia yang berusaha menegakkan HAM!?
Yang mana yang demokrasi?
Sebelah mana DPR bener-bener menyalurkan pendapat rakyat? Kapan?
Pas Rapat Paripurna dan beberapa ngorok di meja?

mungkin saya gak bisa memperbaiki nasib udah jadi bubur Indonesia. mungkin saya gak bisa menggerakkan hati para ibu-bapak yang pake safari tiap hari ke kantor di Senayan.
mungkin saya gak bisa ngasih bantuan buat temen-temen serta sodara-sodara saya yang kesusahan di luar rumah.
mungkin saya gak mampu jadi anggota DPR, atau Menteri, atau anggota MPR, ataupun Presiden dan Wapresiden.
mungkin saya cuman bisa melongo di depan TV Sharp 14 inch di rumah.
mungkin saya cuman bisa ngetik  gini di laptop.
tapi, kalo mungkin-mungkin itu bisa dibalikfaktakan, dan saya berhasil jadi -mungkin saya gak bisa-, mungkin keadaan akan berubah.

tapi lagi, itu baru akan terjadi setelah negara bernama Indonesia udah tenggelam beberapa abad setelah ini.